Misa Akbar di GBK Selesai Dengan Tenang
Misa Akbar di GBK Selesai Dengan Tenang
HotNews – Misa Akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno, pada Kamis (5/9/2024), selesai. Umat Katolik membubarkan diri bersama dengan tertib.
Jemaat jadi meninggalkan Stadion Gelora Bung Karno pada pukul 18:43 WIB. Pintu Plaza Utara terpantau ramai. Banyak jemaat berlangsung kaki menuju ke gate 10 GBK.
Melalui pengeras suara, sekuriti GBK mengarahkan jemaat yang mengidamkan keluar. Ada dua akses muncul yaitu di pintu 5 dan pintu 10.
“Yang senang muncul sanggup ke arah pintu 5 atau pintu 10 hati-hati di jalan,” ujar
Sekuriti termasuk berharap jemaat tidak berdiri di sedang jalan. Hal ini, demi kelancaran arus lalu lintas.
“Jangan berdiri di sedang jalan, jangan halangi laju kendaraan. Silahkan lanjutkan perjalanan hati-hati di jalan,” kata sekuriti melalui pengeras suara. c
Nampak dia pada jemaat ada sosok dua wanita paruh baya mengenakan busana putih. Salah satunya duduk di atas kursi roda. Dia adalah Kristina (75), saat yang mendorong kursi roda merupakan anaknya bernama Maria Juneta.
Maria mengaku suka bertemu langsung bersama dengan Paus Fransiskus. Walaupun, tidak sanggup bersalaman tetapi perayaan Misa bersama dengan Paus Fransiskus memberi tambahan kesan tersendiri.
“Sangat suka sekali ini bagi aku satu mukjizat walau kami tidak sanggup bersalaman bersama dengan Paus langsung tetapi kami terlalu terkesan sanggup ikuti Misa ini,” ucap dia.
Tak Sangka Bisa Melihat Paus Secara Langsung
Maria menceritakan, dirinya sama sekali tak menyangka sanggup beribadah bersama dengan Paus Fransiskus. Dia sanggup ada atas pertolongan berasal dari rekan-rekannya. Maria bersama dengan ibunda berasal berasal dari Jambi.
“Ini seluruh karena pertolongan teman, memang bener-bener penuh perjuangan kita, jalur berasal dari pintu utara sampai ke pintu timur. Saya dorong ibu aku sendiri memang bener-bener penuh perjuangan karena kami memang antusias sekali pengen ikuti Misa ini,” ucap dia.
Maria lantas mengemukakan lagi pesan berasal dari Paus Fransiskus yang terlalu menyentuh. Paus Fransiskus, kata dia berharap sehingga persatuan dan kesatuan konsisten dijaga.
“Dia (Paus Fransiskus) mengidamkan kami bangsa Indonesia senantiasa bersatu persaudaraan tanpa lihat satu sama lain,” tandas dia.