Hacker Bjorka Akhirnya Ditangkap

Hacker Bjorka Akhirnya Ditangkap

Hacker Bjorka Akhirnya Ditangkap

Hacker Bjorka Akhirnya Ditangkap

Hacker Bjorka Akhirnya Ditangkap
Hacker Bjorka Akhirnya Ditangkap

HotNews – Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya meringkus seorang pemuda berinisial WFT. Meski baru berusia 22 th. tetapi dia telah lihai di dunia peretasan. dari balik layar komputer pemuda berinisial WFT itu bersembunyi di balik banyak nama samaran.

Mulai dari Bjorka, SkyWave, Shint Hunter, sampai Oposite6890. Jejaknya berserakan di dark situs untuk mengelabui kepolisian. sementara keterkaitan WFT (22) dengan Bjorka yang selama ini dicari-cari tetap memerlukan verfikasi lebih lanjut.

Sepak terjang WFT pada akhirnya terhenti di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara pada Selasa, 23 September 2025.

“Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku WFT,” kata Kasubdit Penmas Polda Metro, AKBP Reonald Simanjuntak disaat konferensi pers, Kamis (2/10/2025).

Dia menjelaskan WFT sebagai pemilik akun X atau Twitter bersama nama Bjorka dan @Bjorkanesiaa. dari account itulah ia memperlihatkan tangkapan layar berisi database nasabah sebuah bank swasta.

Sementara itu, Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus menambahkan WFT sudah merasa berkecimpung di dark web sejak 2020. Di sana, ia jual data-data yang diklaim berasal dari beraneka institusi didalam maupun luar negeri.

Jejak Digital

Jejak digitalnya pun berpindah-pindah, tapi masih dapat dilacak. Polisi mendapatkan aktivitasnya di darkforum.st sejak Desember 2024. pas itu ia gunakan nama Bjorka, selanjutnya berganti lantas SkyWave, sesudah itu Shint Hunter antara Maret 2025, dan terbaru Oposite6890 pada Agustus 2025.

Tak cuma gonta-ganti nama, WFT termasuk rajin menyamarkan email no telpon hingga alamat akun kripto. semua nama itu dipakainya untuk menyamarkan diri.

“Jadi obyek pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya, agar yang bersangkutan benar-benar susah untuk dilacak oleh aparat penegak hukum,” ucap dia.

Di forum-forum gelap itulah WFT memperdagangkan knowledge Ia mengklaim milik information dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri. segalanya dijual bersama pembayaran mata duit kripto.

Namun Februari 2025, langkahnya terpeleset. memakai akun Bjorkanesiaa, ia mengunggah tampilan database nasabah bank swasta dan nekat mengirim pesan segera ke akun formal bank tersebut Ia mengaku berhasil membobol 4,9 juta account nasabah.

“Niat daripada pelaku adalah sesungguhnya untuk kerjakan pemerasan terhadap bank swasta tersebut,” kata Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.

Punya Banyak Akun

Dari hasil pemeriksaan polisi mendapatkan bahwa WFT tak cuma main di X. Ia terhitung aktif di Telegram, Instagram, TikTok, dan Facebook. semua account itu dipakai untuk menyebarkan lagi knowledge curian sekaligus membangun citra diri sebagai Bjorka.

Dalam penelusuran, penyidik menemukan banyak knowledge yang ia klaim kuasai. jadi dari information perbankan, perusahaan swasta, sampai sektor kebugaran seluruh dipamerkan di forum-forum ilegal, dijual dengan kripto, dan berpindah tangan di jagat maya.

Setiap kali akunnya di-suspend, ia langsung membuat akun baru bersama dengan nama lain. sedang pada akhirnya seluruh terbongkar dikala polisi berhasil mengambil computer dan ponsel miliknya. Di dalamnya tersimpan bukti digital soal tulisan transaksi, hingga aktivitas ilegal lain.

“Pada perangkat bukti digital yang kami temukan itu tetap tersimpan di di dalam perangkat-perangkat selanjutnya dalam bentuk jejak digital,” ujar dia.

Kini, WFT kudu mempertanggungjawabkan ulahnya. Ia dijerat Pasal 46 junto Pasal 30, Pasal 48 junto Pasal 32, dan juga Pasal 51 ayat 1 junto Pasal 35 UU ITE. Tak cukup di situ, ia terhitung dikenai Pasal 65 ayat 1 junto Pasal 67 ayat 1 UU bantuan knowledge Pribadi.

“Terhadap dugaan tindak pidana illegal akses yang dikira dijalankan oleh pelaku, tetap bakal terus kita lakukan pendalaman secara saintifik untuk dapat membuktikan dari mana asal data-data tersebut didapatkan oleh pelaku,” tandas dia.

HotNews