Cerita Warga Saksikan Kebakaran Hebat
Cerita Warga Saksikan Kebakaran Hebat
HotNews – Sekitar 12.00 WIB, Selasa (10/12) siang hari, Satim (52) terbangun berasal dari tidur lelapnya di rumah lantai dasarnya. Yang pertama kali didengar tersedia nada warga saling bersahutan minta tolong sebab tersedia kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dilihat ke luar rumahnya, asap hitam sudah mengepung sekitaran gang rumahnya siang itu. Beberapa warga terhitung tengah repot lalu lalang mempunyai ember menuju sumber api yang berasal berasal dari tetangga depan rumahnya.
“Keluar rumah sudah gelap sebab asep kan, rela terhadap padamin api enggak dapat (api senantiasa menyala),” kata Satim sambil menunjuk wilayah sumber kebakaran, Rabu (11/12/2024).
Api pertama kali disebabkan berasal dari kelalaian tatangga Satim yang tengah matang air, tapi ditinggalkan.
Tidak tersedia yang memahami awal mula perihal kebakaran itu. Namun sebab rumah disekitar dominan bangunan semi permanen menjadi pemicu kebakaran Kemayoran terjadi dan merambat ke rumah lainnya.
Di sumber api itu rupanya masih tersedia tetangganya yang terjebak di lantai atas rumah. Di tengah kepulan asap hitam yang sudah membubung tinggi, Satim dengan warga lainnya yang repot memadamkan api dengan alat seadanya mendengar nada teriakan.
“Kalau diamati itu suaminya tersedia di atas, istrinya tinggal pergi bisa saja enggak tau kemana. Lompat lah dia menguntungkan semata-mata luka-luka aja,” terang Satim.
Hanya berselang lebih dari satu menit saja, petugas pemadam kebakaran sudah tiba di sekitaran wilayah kejadian. Dikarenakan akses menuju sumber api yang sulit api kian membesar.
Malangnya Satim, dia cuma dapat menyaksikan saja istana kecilnya dilahap si jago merah dengan dengan rumah tetangga lainnya.
Hanya badan dan baju bekas kemarin yang dia memanfaatkan berhasil terselamatkan.
“Mau nyari ngais barang di rumah barang kali masih tersedia yang kesisa terhitung enggak dapat kan sebab masih di garis polisi (gang rumahnya), menjadi enggak dapat lewat,” keluh dia dengan wajah yang memelas.
Hal senasib terhitung turut dirasakan oleh Rana (42), ia tidak dapat menyelamatkan satu pun barang berharganya terhadap pas itu. Motor, kulkas, handphone, kipas, dan lebih dari satu alat di didalam rumahnya habis dilumat api
Dirinya yang tengah bekerja di tempat Glodok, Jakarta Barat menyisakan anaknya yang masih berumur 10 tahun, pas istrinya tengah berada di rumah sakit.
Beruntung, anak bontotnya jauh-jauh hari sudah diberikan pesan oleh Rana andaikata tersedia perihal kebakaran dan sebagainya langsung selamatkan dokumen penting.
“Jadi anak saya sendiri yang pas itu pas kejadian, dia yang selamatin dokumen-dokumen pas kebakaran. Alhamdulillah dia selamat, saya sudah pernah pesan terkecuali tersedia apa-apa bawa dokumen ini,” ungkap Rana.
Korban Mengungsi di SDN
Namun yang memicu dia sedih adalah anak tertuanya yang terhadap pas ini tengah menempuh pendidikan di pondok pesantren.
Tidak layaknya anak-anak lainnya di musim liburan sekolah, anak pertama Rana yang dambakan pulang ke rumah terpaksa mesti menyaksikan rumahnya yang sudah tidak berbentuk.
“Jadi kasihan aja serupa anak yang di pondok pesantren. Pulang-pulang mesti simak kayak gini dah,” ungkap Rana sambil menghibur dirinya sendiri.
Kini Rana dengan keluarga tengah mengungsi di SDN Kebin Kosong 09 Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji melaporkan berdasarkan knowledge yang didapatkan sekarang, tidak cukup lebih tersedia 200 unit rumah yang terbakar.
Sekiranya tersedia 15 orang yang mengalami luka akibat kebakaran di pemukiman padat penduduk itu. Lalu terkandung 600 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.800 jiwa yang turut menjadi korban kebakaran.