Minta Maaf Adalah Budaya Kita Dan Sudah Tepat

Minta

Minta Maaf Adalah Budaya Kita Dan Sudah Tepat

Minta Maaf Adalah Budaya Kita Dan Sudah Tepat

Minta
Minta Maaf Adalah Budaya Kita Dan Sudah Tepat

Hotnews, Partai Amanat Nasional (PAN) mengapresiasi keinginan maaf Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disampaikan kepada seluruh rakyat. Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai, sikap Jokowi itu memperlihatkan kerendahan hati serta pengakuan jujur bahwa kepala negara itu bukanlah manusia sempurna.

“Sebagai presiden dengan kuantitas penduduk terbesar keempat di dunia, tentu sulit. Apalagi dengan keragaman suku, adat, bahasa, dan agama. Pada titik itu, keinginan maaf Jokowi terlampau tepat,” kata Saleh, dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2024).

Menurutnya, keinginan maaf Jokowi adalah wajar, hal aneh justru misalnya Jokowi jadi tetap benar atau mencari kekeliruan orang lain.

“Meminta maaf itu baik. Itu adalah budaya kita. Perlu dikembangkan dan diajarkan ke seluruh orang,” ujar dia.

“Justru yang tidak baik adalah mencari-cari kesalahan. Kadang yang udah baik tetap dianggap salah. Ujungnya, orang lain dianggap salah, dia sendiri yang dinilainya benar,” sambungnya.

Soal pertanggungjawaban, Saleh menilai Jokowi udah melakukannya. Bahkan, Masyarakat udah menilai kinerja Jokowi.

Hal itu menurutnya tercermin kala pilpres periode kedua, penduduk masih mempercayai dan beri tambahan mandat. Itu artinya, penduduk terima dan percaya kepada Jokowi.

“Begitu juga berasal dari survei popularitas, hingga akhir periode ini, popularitas Jokowi masih pada angka 75,6 persen. Yang beri tambahan penilaian itu, masyarakat. Itu artinya, prestasi dan karya pak Jokowi terlampau diapresiasi. Pertanggungjawaban seperti apa ulang yang dibutuhkan?,” pungkasnya.

Jokowi Minta Maaf, Kaesang Pangarep: Manusiawi, Habis Ini Pensiun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan keinginan atas kekhilafan dan tidak benar sepanjang menjalankan tugasnya memimpin Indonesia. Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menilai, seorang presiden juga tidak luput berasal dari kesalahan.

“Saya rasa itukan sebagai seorang presiden tentu juga tidak sempurna, tidak ada mahluk hidup di dunia ini yang prima tentu ada yang melaksanakan kesalahan,” kata Kaesang Pangarep di Kantor Flypower, Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Menurutnya, apa yang disampaikan sang ayah adalah sikap manusiawi. Terlebih, era jabatan Presiden Jokowi bakal habis.

“Jadi aku rasa itu hal yang manusiawi untuk mengucapkan keinginan maaf kepada penduduk Indonesia bahwa habis ini pensiun,” ucap putra bungsu Jokowi ini.

Permintaan Maaf Jokowi

Presiden Jokowi memberikan keinginan maaf sedalam-dalamnya terkecuali punya tidak benar kala menjalankan tugasnya sepanjang memimpin Indonesia. Jokowi juga mewakili Wapres Ma’ruf Amin ketika memberikan keinginan maaf itu.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara zikir dan doa kebangsaan 79 tahun Indonesia di halama Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam 1 Agustustus 2024. Acara ini adalah kebiasaan tahunan yang digelar istana setiap jelang hari ulang tahun RI.

Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati izinkanlah aku dan Profesor Kiai Haji Maruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala tidak benar dan khilaf sepanjang ini, lebih-lebih sepanjang kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” tutur Jokowi.

Jokowi menyadari, sebagai manusia ia tidak kemungkinan dapat mengasyikkan seluruh pihak. Kepala negara juga tak kemungkinan dapat memenuhi harapan seluruh pihak.

“Saya tidak sempurna, aku manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apa-pun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” ucapnya.

HotNews