Ibu Hamil & Janin di Kandungan Meninggal Usai Telat Ditangani
Ibu Hamil & Janin di Kandungan Meninggal Usai Telat Ditangani
Ibu Hamil & Janin di Kandungan Meninggal Usai Telat Ditangani

HotNews – Ibu Hamil & Janin di Kandungan Meninggal Usai Telat Ditangani, Tragis sekali kisah Irene Sokoy, warga Kampung Hobong, Sentani, Jayapura, Papua. Ibu hamil ini meninggal dunia berbarengan janin 6 bulan di kandungannya sebab telat mendapat dukungan Padahal kondisinya udah bukaan enam dan mengalami pecah ketuban.
Cerita pilu Irene diungkap kakak iparnya, Ivon Kabey. Ivon menduga kuat penyebab kematian adiknya karena keterlambatan pelayanan serta penolakan rujukan di sebagian tempat tinggal sakit di Kota Jayapura.
“Awalnya kami tiba di RSUD Yowari pukul 15.00 WIT bersama dengan standing pasien pembukaan enam dan ketuban pecah, sedangkan proses persalinan tidak kunjung ditangani dikarenakan dugaan bayi berukuran besar, yakni empat kilogram,” katanya. demikianlah dikutip berasal dari antara Sabtu (22/11/2025).
Keluarga kemudian menghendaki percepatan rujukan sebab keadaan Irene Sokoy makin lama gelisah. namun surat rujukan baru selesai mendekati sedang malam, diikuti keterlambatan ambulans yang baru tiba pukul 01.22 WIT. di dalam proses rujukan ternyata tak semulus yang mereka kira. Irene dan bayi dikandungannya mengunjungi tiga tempat tinggal sakit akan tetapi tak juga mendapat penanganan sampai pada akhirnya meninggal dunia di perjalanan.
“Rujukan ke RS Dian Harapan dan RS Abe menolak sebab ruangan penuh serta renovasi tempat lanjut kita ke RS Bayangkara pasien tidak di terima tanpa uang wajah Rp4 juta, ketika bakal ke RS Dok II Iren meninggal di perjalanan pukul 05.00,” ujarnya.
Dia menyesalkan sejarah ini. Adiknya kudu meninggal dunia bersama bayi yang dikandung sebab penanganan rumah sakit yang tidak cepat.
“Sejak awal adik ipar aku tidak ditangani bersama baik, kami ke beberapa rumah sakit dan tetap tidak diterima hingga selanjutnya adik saya meninggal dalam perjalanan bersama-sama bayi yang dikandung,” katanya.
Penjelasan RSUD Yowari
Direktur rumah Sakit lazim tempat (RSUD) Yowari Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, drg Maryen Braweri, buka suara sesudah kematian Irene ramai diperbincangkan.
Menurutnya, rumah sakit telah membuktikan penanganan pasien sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
“Kami mengatasi pasien berdasarkan koordinasi perawat bersama dengan dokter spesialis kadar yang bertugas ketika itu melewati sambungan telpon sebab sedang tidak berada di Papua,” ujarnya.
Dia penambahan sebetulnya datang dua dokter spesialis kandungan di rumah sakit mereka. semata-mata saja, satu orang sedangkan pendidikan.
“Kami memang resmikan dua dokter spesialis kandungan sedang tidak benar satunya tetapi pendidikan, sehingga dikala ini hanyalah satu dokter yang mengatasi pelayanan kehamilan di RSUD Yowari,” katanya.
Pihak tempat tinggal sakit berharap maaf atas pada keluarga korban.
“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga almarhumah, yang mana atas kekurangan sumber energi manusia di RSUD Yowari menimbulkan Ibu Irene Sokoy meninggal dunia,” ujarnya lagi.
Koordinasi dengan Dinkes Audit Penyebab Kematian
Pascakejadian itu, pihak RSUD Yowari mengaku udah berkoordinasi dengan Dinas kesegaran Provinsi Papua dan tim dapat melakukan investigasi pada masalah ini. Audit tersebut sebagai trick formal pemerintah area untuk memastikan semua prosedur service dijalankan sesuai standar.
“Audit ini untuk menentukan semua prosedur layanan dikerjakan cocok standar dan mengklarifikasi kronologis perihal yang dialami pasien sebelum meninggal,” katanya setelah Zoom Meeting berbarengan Dinkes Provinsi Papua.
Hasil audit bakal diumumkan segera oleh Kepala Dinas kesegaran Provinsi Papua sesudah seluruh pemeriksaan medis, asumsi pelayanan dan klarifikasi tenaga kesegaran selesai.
“Ini saja yang akan saya sampaikan, lantas untuk hasil audit kami menunggu pengumuman segera dari pihak Dinas kebugaran Provinsi Papua yang lakukan audit,” ujarnya.
Terkait kurangnya jumlah dokter spesialis kandungan pihaknya mengaku telah mengusulkan ke Dinas kesehatan Provinsi Papua, Dinas kesegaran Kabupaten Jayapura serta Bupati Jayapura Yunus Wonda.
“Seiring dengan kejadian selanjutnya kita terhitung berupaya memperkuat service kesehatan dengan menambah tenaga dokter spesialis,” katanya lagi.
Penjelasan Wabup
Terpisah, Wakil Bupati (Wabup) Jayapura Haris Richard Yocku meminta penduduk sadari permasalahan nyata di rumah Sakit lazim daerah (RSUD) Yowari pascakejadian memilukan Irene.
Menurutnya, sejarah berikut tidak bisa sekedar dicermati dari resiko akhir, sedangkan perlu dimengerti akar persoalannya. mencakup beragam kendala non-medis di fasilitas kesehatan.
“Beberapa hari lantas terjadi pemalangan air bersih di RSUD Yowari, kita telah turun bersama DPRK dan polres, dan baru saja dibuka,” katanya.
Dia menjelaskan pemalangan air bersih di RSUD Yowari berdampak pada kelancaran service kesehatan kepada masyarakat.
Musibah meninggalnya ibu dan bayi itu, katanya, tidak cuman gara-gara kelalaian tenaga medis. namun juga gara-gara pasien datang didalam situasi genting.
“Perlu aku sampaikan, kita sebagai penduduk semata-mata lihat dampaknya saja tetapi tidak saksikan permasalahan yang berlangsung di tempat tinggal sakit,” ujarnya.
Dia mengatakan tenaga kebugaran baik perawat, dokter, maupun paramedis, telah berupaya maksimal menjalankan tugas mereka. sedangkan tidak semua situasi bakal diprediksi disaat pasien ada dalam keadaan kritis.
“Kita tidak dapat menahan kematian, kami tidak dapat memahami kegagalan apa yang kali saja berlangsung Tugas kami yakni berikan peluang bagi petugas untuk bekerja,” katanya.
