Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil

HotNews – Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Belum Stabil, Penyidikan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya belum dapat melakukan wawancara dengan anak yang terlibat dalam masalah hukum (ABH) terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta. Meskipun pelaku telah dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat inap di RS Polri Kramat Jati, kondisi kesehatan mereka dianggap belum cukup stabil untuk diinterogasi.

AKBP Putu Kholis Aryana, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa tim gabungan yang terdiri dari penyidik, Bapas, Dinas P3A, Densus 88, serta psikolog telah melakukan rapat koordinasi untuk merencanakan langkah-langkah pemeriksaan terhadap pelaku bom tersebut.

Dia mengungkapkan bahwa hasil dari koordinasi tersebut menunjukkan bahwa pemeriksaan akan dilakukan dalam waktu dekat, bergantung pada kondisi medis pelaku.

“Kami sedang merancang prosedur untuk meminta keterangan dari ABH di RS Polri Kramat Jati dengan perkiraan pelaksanaan pada tanggal 17-21 November 2025,” ujar Putu Kholis kepada media pada hari Selasa (18/11/2025).

Dia menambahkan bahwa tim kembali mengunjungi RS Polri untuk berkoordinasi dengan dokter yang merawat ABH. Koordinasi tersebut dilakukan pada hari Senin.

Namun, pelaku baru saja menjalani prosedur untuk memasang selang makan, sehingga secara fisik, tidak memungkinkan untuk diajak berbicara.

“Kami terus memonitor setiap perkembangan kondisi ABH yang masih dirawat di RS Polri Kramat Jati. Hingga pagi tadi, kondisinya belum memungkinkan untuk diinterogasi,” jelasnya.

Meskipun pemeriksaan terhadap pelaku belum dapat dilaksanakan, penyidik tetap melanjutkan pencarian bukti lain.

“Proses pengumpulan bukti-bukti digital dan analisis dari Puslabfor masih terus dilakukan. Kami juga merencanakan wawancara dengan saksi-saksi dan anak-anak yang sudah dijadwalkan dalam minggu ini,” tambahnya.

Penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap ayah pelaku pada minggu lalu.

Akan tetapi, mereka perlu mencocokkan penjelasan tersebut dengan bukti teknis dan keterangan dari pelaku jika kondisinya memungkinkan.

“Walau demikian, hasilnya masih perlu didalami bersama keterangan-keterangan dari anak-anak dan ABH itu sendiri. Pemeriksaan anak akan dilaksanakan di lokasi yang telah disepakati oleh penyidik dengan lembaga terkait KPAI dan APSIFOR, karena proses ini terlalu sensitif jika dilakukan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” tegasnya.

Di sisi lain, sejumlah korban masih dalam perawatan. Secara keseluruhan, ada enam orang yang masih dirawat di berbagai rumah sakit.

Kombes Pol Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, merincikan bahwa tiga pelajar dirawat di RS Islam Cempaka Putih, satu orang di RS Yarsi, dan satu lainnya di RS Cipto Mangunkusumo. Sementara itu, satu pasien di RS Polri Kramat Jati adalah pelaku ledakan tersebut.

“Jumlah total yang masih menjalani perawatan adalah enam orang,” kata Budi dengan singkat pada hari Selasa.