Jakpro Bakal Bangun Skydeck Penghubung Empat Titik Transportasi

Jakpro Bakal Bangun Skydeck Penghubung Empat Titik Transportasi
Jakpro Bakal Bangun Skydeck Penghubung Empat Titik Transportasi

HotNews – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) turut berperan didalam pengembangan proyek Transit Oriented Development atau TOD Dukuh Atas.
Jakpro bakal berfokus antara pembangunan fasilitas lazim (fasum), berwujud skydeck yang menghubungkan empat titik strategis di kawasan tersebut.
Menurut Direktur Utama (Dirut) Jakpro Iwan Takwin, skydeck tersebut dirancang sebagai area konektivitas antarmoda agar masyarakat dapat berpindah tempat dengan lebih gampang dan efisien.
Iwan mengatakan pembangunan skydeck menjadi salah satu prioritas yang disepakati Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta didalam pengembangan kawasan TOD.
“Kami perlu menghadirkan satu media umum di dalam perihal ini nanti contohnya di TOD Dukuh Atas akan ada skydeck yang menghubungkan empat wilayah di sana, supaya orang dapat beralih bersama mudah,” kata Iwan dalam keterangannya, dikutip Sabtu (11/10/2025).
Dia menyampaikan pengembangan TOD tidak semata-mata berfokus pada satu bangunan atau infrastruktur tunggal, melainkan termasuk pembangunan kawasan yang terintegrasi.
Jakpro, lanjutnya, bertanggungjawab memastikan rancangan fasilitas publik di area itu benar-benar memberi dukungan mobilitas warga dan menciptakan pengalaman transit yang nyaman.
“TOD itu bukan sekedar soal membangun satu tempat tetapi membangun kawasan. hadir fasilitas beberapa hadir termasuk yang dibangun oleh pihak swasta,” papar Iwan.
Iwan menyatakan desain skydeck dapat mulai elemen vital di dalam menciptakan konektivitas fisik di kawasan TOD Dukuh Atas, yang nantinya menampung bermacam moda transportasi layaknya MRT, KRL, TransJakarta, dan LRT.
“Oleh gara-gara itu, penyusunan desain dan anggaran bakal dilakukan secara hati-hati berbarengan semua pihak berhubungan saat ini kita kembali susun anggarannya gara-gara ini melibatkan sinergi antar-BUMD dan pihak lain yang berkepentingan di sana,” papar Iwan.
Penyusunan Anggaran
Iwan mengatakan penyusunan anggaran proyek TOD Dukuh Atas tidak bisa disamakan dengan proyek tunggal seperti stadion. Pasalnya, TOD terdiri atas beberapa komponen yang saling terkoneksi.
“Kalau anggaran TOD itu bukan layaknya membangun JIS, sebab di sini datang beberapa fasilitas yang terintegrasi,” tandas Iwan.
Sebelumnya, MRT Jakarta tak habisnya memberi terobosan untuk ibu kota dengan bermacam konsep yang mengoneksikan para pengguna transportasi publik.
Menurut Direktur MRT Jakarta Tuhiyat, perencanaan teranyar pihaknya akan membangun transit oriented development (TOD) bar di kawasan Dukuh Atas sehingga terinterasi bersama dengan kawasan Sudirman.
Seperti diketahui, ke-2 kawasan selanjutnya ketika ini tetap berjalan masing-masing Peninjauan Gubernur Jakarta Pramono Anung sebagian waktu selanjutnya ke kawasan selanjutnya berharap MRT Jakarta mengeluarkan ide bagaimana sehingga kawasan selanjutnya bakal terkoneksi.
“Ketika Pak Gubernur Jakarta Pramono Anung kerjakan susur Sungai Ciliwung pada Agustus lalu tanya perihal empat kuadran yang datang di Dukuh Atas yang belum tersambung seluruhnya,” kata Tuhiyat saat mulai pembicara utama didalam MRT Fellowship Program 2025 di Jakarta, Kamis 9 Oktober 2025.
“Yang terkonek adalah Transporthub dan UOB, karena hadir terowongan Kendal, tak hanya itu telah tidak. Bagaimana, MRT milik gagasan nggak? bertanya pak gubernur. lantas kami tawarkan gagasan cincin donat yang kita melaksanakan pada saat itu branchmarking ke Yokohama,” sambung dia.
MRT Jakarta Cerita Lahirnya Usulan konsep Cincin Donat, TOD Penghubung Dukuh Atas-Sudirman
Tuhiyat menggambarkan cincin donat bakal dibangun di atas berjalan Sudirman-Dukuh Atas bersama dengan memiliki lebar 12 mtr. sesudah itu 5 meter di antaranya akan digunakan untuk kesibukan komersial dan sisanya sebagai Ruang pejalan kaki.
“Nantinya (cincin donat) bakal menghubungkan transportasi umum lainnya seperti LRT Jabodebek, KRL, dan terhitung kereta bandara. Itu tidak cukup lebih lebarnya kira-kira 12 (meter),” papar dia.
“Kalau anda menyadari dari PIM (Pondok Indah Mal) 2, PIM 1, andaikan itu kan paling berapa ya lebarnya, akan tetapi kita akan coba bangun 12 (meter), 7 (meter)-nya untuk traffic public, lantas 5 (meter)-nya untuk usaha kita bangun yang bakal menghubungkan 4 mode, datang KCI, datang LRT Jabodebek, datang MRT, sesudah itu ada kereta bandara,” sambung Tuhiyat.
Tuhiyat optimistis, cincin donat akan mulai area mobilitas baru bagi pergerakan manusia yang kerjakan commuting setiap harinya. termasuk membuat perubahan rencana berkendara memanfaatkan kendaraan pribadi jadi transportasi umum.
“Jadi kami lakukan itu untuk bisa menghubungkan 4 kuadran agar ini dapat memecahkan kemacetan yang ada di Dukuh Atas. Mudah-mudahan ini dapat mempermudah publik kerjakan mobilitas agar target selanjutnya adalah meninggalkan kendaraan pribadi,” dia menandasi.