Polda Metro Jaya Sudah Limpahkan Berkas Delpedro Cs

0
Polda Metro Jaya Sudah Limpahkan Berkas Delpedro Cs

Polda Metro Jaya Sudah Limpahkan Berkas Delpedro Cs

Polda Metro Jaya Sudah Limpahkan Berkas Delpedro Cs

Polda Metro Jaya Sudah Limpahkan Berkas Delpedro Cs
Polda Metro Jaya Sudah Limpahkan Berkas Delpedro Cs

HotNews – Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya melimpahkan berkas perkara dugaan penghasutan yang berujung kericuhan pada Agustus 2025.

Adapun, tersangka dalam masalah ini adalah Delpedro Marhaen, Muzaffar Salim, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP dan Figha Lesmana.

Direktur Reserse Kriminal lazim Polda Metro Jaya, Brigjen Wira Satya Triputra membetulkan penyidik sudah mengirimkan berkas perkara ke kejaksaan tinggi untuk dilakukan penelitian oleh Jaksa Penuntut umum (JPU) di Kejati DKI Jakarta.

“Sudah (tahap satu),” kata Wira ketika ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (10/10/2025).

Penyidik kini tinggal menanti hasil penelitian JPU, bila dinyatakan lengkap maka dapat dilanjutkan bersama penyerahan tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Sebelumnya, sekelompok musisi dan aktivis menjadi penjamin penangguhan penahanan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen dan rekan-rekannya. Delpedro Cs ditahan karena dugaan penghasutan demo berujung ricuh pada Agustus lalu.

Musisi tersebut adalah Cholil Mahmud dari resiko rumah Kaca, Eka Annash dari The Brandals, Manson dari Menthosa, serta Delpi dari Dongker. Mereka ada bersama-sama jaringan Gerakan Buruh berbarengan Rakyat (Gebrak) dan beragam organisasi sipil lain.

Personel resiko tempat tinggal Kaca hingga The Brandals jadi Penjamin

Para penjamin ini berjumlah 30 orang untuk merasa penjamin penahanan sekaligus tunjukkan pemberian moral pada para tahanan. Adapun, empat orang tahanan itu Delpedro Marhaen, Syahdan Hussein, Muzaffar Salim, dan Khariq Anhar.

“Kami datang bukan semata-mata sebagai musisi, namun sebagai warga negara yang acuhkan Mereka ditahan sebatas karena mengemukakan aspirasi masyarakat suatu hal yang dijamin oleh konstitusi,” kata Cholil dalam keterangan di terima Selasa (7/10/2025).

Keempat aktivis itu berbarengan tahanan lain telah membentuk Serikat Tahanan Politik (STP) pada 5 Oktober lantas Serikat itu dipimpin oleh Syahdan Hussein, dimaksudkan memperjuangkan pemenuhan hak-hak basic dan politik para tahanan, serta mendorong pembentukan serikat serupa di seluruh daerah di Indonesia.

“Sebelum ada serikat, hak-hak politik mereka susah terpenuhi. sesudah bersatu dan menyuarakan keperluan bersama baru ada tanggapan Kesadaran kolektif ini vital untuk memperkuat posisi tahanan politik di semua Indonesia,” ujar Cholil.

Vokalis dampak tempat tinggal Kaca Soroti Tren Represi Aparat

Sejak demo 25 Agustus lantas lebih dari 900 orang ditangkap di beragam kota. beberapa besar ditahan dengan tuduhan melanggar ketertiban umum beberapa kembali dikarenakan unggahan di tempat sosial.

Cholil dan para penjamin aktivis menilai tren ini menunjukkan peningkatan represi pada kebebasan berekspresi di Indonesia. Mereka termasuk mengutarakan kegalauan atas penggunaan teknologi digital oleh aparat untuk melakukan pelacakan dan penangkapan berbasis knowledge perangkat dan account spesial warga.

“Ada teman yang datang menjenguk solidaritas, jadi turut dicokok. Ini pertanda teknologi digital digunakan untuk menyapu siapa pun yang dikira tidak serupa pandangan bersama dengan pemerintah. Itu telah melanggar hak privasi dan hak asasi manusia,” tegas Cholil.

4 Tuntutan Para Musisi

Dalam pernyataan bersama-sama para musisi dan aktivis mengemukakan empat tuntutan kepada pemerintah untuk hentikan kriminalisasi pada aktivis dan warga, penuhi hak dasar para tahanan dan ajak publik untuk terus menunjukkan solidaritas.

“Kawan-kawan di di dalam terlalu membutuhkan bantuan ethical dari luar. jadi banyak solidaritas publik, makin lama besar harapan untuk melepaskan mereka,” ujar Cholil kembali.

Para musisi menegaskan bahwa usaha penindasan dan kriminalisasi terhadap kebebasan berekspresi sebatas bakal mengakibatkan kekhawatiran publik, tetapi solidaritas yang konsisten tumbuh dapat menjadi kebolehan perlawanan baru.

“Pemerintah boleh mencoba menakut-nakuti, namun keberanian rakyat perlu lebih besar. hanya dengan bersatu dan tetap berdiskusi, kami bisa melawan keresahan itu dan memperjuangkan kebebasan bersama,” tandas Cholil.

Leave a Reply

HotNews